Pernah dengar Starbucks? Pasti
pernah, siapa yang tidak tau Starbucks. Ada yang tau siapa pemiliknya???
Cerita perjalanan seorang yang bernama Howard Schultz, pemilik
Starbucks jaringan kedai kopi. Tadinya yang bersangkutan adalah
eksekutif papa atas. Waktu dia mendapat tugas ke Seattle, dan minum kopi
di Starbucks. Dia jual impiannya untuk membuka cabang di seluruh Amerika, bahkan di seluruh dunia.
Ketika pemiliknya agak segan untuk membuka banyak cabang, Howard menawarkan akan buka sendiri dan pemilik lama ikut jadi pemegang saham. Pemilik setuju dan jadi pemegang saham. Ketika waktu berlalu dan pemilik Starbucks tidak mau melanjutkan lagi usahanya, Starbucks ditawarkan kepada Howard dengan harga yang sangat tinggi. Howard setuju dan mencari modal dari sekian banyak kenalannya. Jadilah Starbucks miliknya, berkembang pesat jadi banyak, go public dan menyebar ke seluruh dunia.
Wahhh.. Bisnis tanpa modal sendiri. Modal orang lain, dari kenalan-kenalannya. Yah, pake istilah OPM (Opium kerennya…) = Other’s People Money. Howard bermodalkan impiannya untuk membuka cabang Starbucks di seluruh dunia, dengan bermodalkan uang orang lain. So, siapa bilang bisnis butuh modal uang????
Ada dunia kekurangan uang, ada juga dunia kelebihan uang. Dunia manakah yang anda lihat sekarang??? Kalau anda cuma melihat dunia kekurangan uang, maukah melihat dunia kelebihan uang?
Ada usaha dengan modal uang. Ada juga usaha tanpa modal uang. Dunia usaha manakah yang anda lihat sekarang??? Kalau anda cuma melihat dunia usaha yang bermodalkan uang yang besar, maukah melihat dunia usaha tanpa modal sama sekali atau bermodalkan kecil??
So, berbisnislah… sebelum berbisnis itu dilarang, hahaha… Tinggalkan budaya lama bawaan zaman penjajahan belanda dulu yang menyarankan jadilah PNS. Bayangkan, kita dijajah 350 thn oleh Belanda, yang memprogram otak masyarakat Indonesia ini agar menjadi pegawai saja.. Sedangkan mereka sendiri, orang-orang Belanda membuka usaha di Indonesia. So, setting ulang otak anda, ehh..salah, maksudnya saya… karena saya yang mau berubah. Kalo anda, ya terserah anda.. mau setting ulang sekarang, atau setting ulang karena terpaksa keadaan ketika biaya-biaya kehidupan bertambah sedangkan gaji tidak nambah-nambah, atau tetap berkata saya tidak berbakat bisnis?????.
Ayooooo!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar